Minggu, 22 Januari 2012

Air Bersih


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1   Pengertian Air Bersih
                Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air).
                Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
                Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
                Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.




2.2   Jenis-Jenis Air
            Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1.    Air Tanah
            Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.

a.         Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.

b.         Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.

2.       Air Permukaan
     Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a.       Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.

b.      Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.





2.3   Sumber air bersih
·     Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
·     Curah hujan
Air hujan merupakan air gratis dari langit yang tidak banyak dimanfaatkan. Barangkali, ide pemanfaatan air hujan dianggap sesuatu yang aneh di Surabaya. Tapi bila hal ini dilakukan, maka cukup besar manfaat yang akan diperoleh; penghematan sumberdaya air, penghematan pemakaian air PDAM, mengurangi kemungkinan banjir dan sebagainya.
Selama ini, air bersih dari PDAM digunakan untuk minum, mandi, cuci, menggelontor kloset, membersihkan lantai, menyiram tanaman, mengisi kolam dan lain-lain. Untuk sekadar menggelontor kloset, menyiram tanaman, atau mengisi kolam ikan, tidak perlu air dengan kualitas seperti air minum. Di sinilah air hujan dapat menggantikan air PDAM. Setiap rumah, kantor, hotel, industri dapat membuat bak penampung air hujan dan digunakan untuk keperluan di atas. Pada musim kemarau, bila cadangan air hujan telah habis dapat diganti dengan air tanah atau yang lain.
Sebagai gambaran betapa besar penghematan air PDAM bila air hujan digunakan untuk penggelontoran kloset. Penggunaan air di hotel untuk penggelontoran sekitar 30 liter per hari per kamar. Bila jumlah kamar adalah 100 kamar, maka jumlah air yang dapat dihemat adalah 3000 liter per hari atau 90 meter kubik per bulan.
·         Peresapan Air Hujan
Banjir sering disebabkan oleh daya tampung saluran drainase yang tidak cukup. Memperbesar saluran drainase bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi maslah banjir ini. Ada cara yang cukup efektif dalam mengatasi masalah ini bila dikerjakan oleh seluruh masyarakat, yaitu setiap rumah wajib membuat sumur resapan untuk meresapkan air hujan yang jatuh di pekarangan rumahnya. Namun upaya ini kurang berjalan baik bila muka air tanah cukup tinggi, seperti di daerah dekat pantai.
Peresapan air hujan ke dalam tanah mampu mengurangi volume limpasan permukaan, sehingga banjir dapat dikurangi. Di sisi lain, upaya ini sangat bermanfaat bagi penambahan cadangan air tanah, sekaligus menghambat intrusi air laut.
2.4   Pengolaha air bersih
            Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan barangkali juga zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (alumunium sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Tawas juga membentuk koloidal AL(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif di samping tawas. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman ynang terjadi karena penggunaan trawas.
Industri Pengolahan Air Bersih (Perusahaan Air Minum)
            Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama dengan pengolahan air sederhana. Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa, sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan tawas dan gas klorin (preklorinasi). Poada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampur dengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak accelator ini terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi. Selanjutnya, air sudah setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini, sisa-sisa flok akan tertahan. Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, dimana ditambahkan kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama. Dari bak siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam reservoar, kemudian ke konsumen.
Pembuatan Sistem Koloid
            Ukuran partikel-partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didipersikan ke dalam medium pendispersi. Cara yang pertama disebut cara kondensasi, sedangkan yang kedua disebut cara dispersi.
            Kita mengetahui bahwa air bersih adalah salah satu sumber utama kebutuhan makhluk hidup, terutama manusia. Setiap hari air bersih digunakan untuk dikonsumsi seperti air minum atau untuk memasak. Air bersih juga digunakan untuk kebutuhan lain seperti mandi, mencuci, ataupun kegiatan kebersihan lain. Namun sayangnya, kebutuhan air bersih ini seringkali tidak diimbangi oleh pasokan air bersih yang ada. Masih sering terjadi masalah air yang muncul seperti air bau, air keruh, air berwarna kuning, atau air mengandung logam dan zat berbahaya.
            Untuk mendapatkan air bersih yang dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari, dibutuhkan sistem pengolahan air yang baik. Tujuan pengolahan air ini adalah untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air. Karena sebagai bahan konsumsi utama makhluk hidup, penting untuk diperhatikan mutu dan kualitas air. Sehingga pengolahan air agar dapat langsung dikonsumsi atau digunakan untuk kebersihan sangatlah penting untuk diketahui dan diterapkan.
            Secara umum, jenis pengolahan air bersih dapat dibagi menjadi 3 tahap. Pertama adalah penjernihan air yang bertujuan untuk mengurangi kekeruhan. Dalam tahap ini, logam-logam seperti Fe dan Mn yang biasa terkandung dalam air di filtrasi sehingga akan didapat air yang lebih jernih dan tidak mengandung logam berbahaya. Tahap kedua biasa disebut pelunakan atau yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kesadahan air. Dan tahap terakhir adalah desinfeksi yang berujuan untuk membunuh bakteri yang terkandung di dalam air.
            Selain itu, ada juga jenis pengolahan air bersih berdasarkan prosesnya. Pertama adalah proses secara fisika. Dalam proses ini, tidak ada penambahan zat kimia yang dilakukan untuk pengolahan air. Hanya proses pengendapan, filtrasi, absorbsi, dan lain-lain. Proses kedua membutuhkan bahan kimia sehingga disebut proses kimiawi. Dalam proses ini, ditambahkan zat-zat kimia tertentu sesuai dengan tujuan pengolahan air seperti penyisihan logam berat, netralisasi, ozoniasasi, pengurangan kesadahan, dan lain sebagainya. Proses terakhir adalah secara biologis, yaitu dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme.
            Dengan mengetahui jenis pengolahan air bersih secara umum, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya air bersih. Karena dengan pengolahan air bersih yang baik, masyarakat akan mendapatkan manfaat yang lebih besar terutama dalam hal kesehatan.

2.5   Penyalahgunaan dan pencemaran air Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan penyalahgunaan sumber air seperti:
1.    Pertanian.
            Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan yang diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat terjadinya kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya produktivitas air dan tanah .
2.    Industri.
            Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan irigasi pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa dampaknya yang lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi.
            Air buangan industri sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
3.    Eksploitasi sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.
            Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian Tamil Nadu di India bagian selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan penyedotan sumur pipa atau yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada sebuah konferensi air di tahun 2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan sumber air mengakibatkan kekeringan dan peningkatan kadar garam.
            Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di AS tergantung hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah menerima pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun 2006, sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektar menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di samping pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian barat AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek besar untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya.
                 Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga sering berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah mereka lepas tanpa proses pengolahan.

      Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi. Kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.

Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air bersih merupakan barang yang langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, air bersih merupakan barang yang mahal dan sering diperjualbelikan. Tidak seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu, saat itu air bersih mudah diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap sudut tanah negeri kita ini, karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi air dan udara. Dari rasa dan warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu dikarenakan oleh polusi tersebut.

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.

Jumlah pencemaran yang sangat masal oleh manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Ada beberapa yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di Air dan di Tanah antara lain :
1.         Terjadinya erosi dan curah hujan yang tinggi.
2.         Banyaknya sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3.          Menyebarnya zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

Sampah dan air limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti: pengaliran air limbah ke dalam saluran terbuka, atau dinding dan dasar saluran yang rusak karena kurang terpelihara.

Pembuangan kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan tikus.

Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah :
1.       Diare
2.       Demam berdarah
3.       Disentri
4.       Hepatitis A
5.       Kolera
6.       Tiphus
7.       Cacingan
8.       Malaria

Maka yang harus kita lakukan dalam menanggulangi pencemaran air dan tanah serta terhindar dari berbagai penyakit adalah pola hidup bersih dan sehat. Hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat. (berbagai sumber).

2.7  Sumber Pencemaran Air
Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat dikategorikan sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA (tempat Pembuangan Akhir Sampah), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.

2.8  Pencemar
Pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya. Pestisida dgunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.

2.9  Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya.
Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
2.10             Langkah Penyelesaian Penanggulangan Pencemaran Air
Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).

Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan .
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain.
 ( Artikel kimia, 02 Januari 2009, Dampak Pencemaran Lingkungan
Menanggulangi Pencemaran Air
Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air :
1.      Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
2.      Tidak membuang sampah ke sungai.
3.      Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
4.      Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5.      Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.

Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
1.      Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan.
·         Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
·         Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
·         Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
·         Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager).
2.      Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup.
·         Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
·         Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
·         Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
·         Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

            Seharusnya, kita berperilaku terpuji dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.( Artikel, Cara Penanggulangan Pencemaran Air, AnneAhira.com)

2.11      Contoh Daerah yang kekurangan air bersih
     Desa kirang, kec: suruh, kab: semarang, termasuk desa yang kecil. Desa itu jauh dari pasar dan jalan raya. Masyarakat disana apabila mau ke kepasar, harus jalan kaki, kalau menginginkan naik kendaraan umum,juga harus jalan kaki dulu kurang lebih 1 km baru bisa mendapatkan kendaraan umum. Disana kalau siang sangat panas.
Didesa kirang sangat sulit untuk mendapatkan air bersih. Karna disana sumurnya kering dan tidak ada sumber airnya. tapi disana ada tempat berbentuk bak mandi untuk tempat air yang terbatas, karna itu air yang dibeli oleh warga. Air itu hanya boleh digunakan untuk masak dan tidak boleh untuk mandi karena persediaannya terbatas, disana mandinya disungai. untuk mendapatkan air itupun harus berantrian banyak. Kadang kehabisan air sehingga terpaksa mengambil air dari sungai,yang perjalanannya sangat melelahkan itupun air yang bisa dibawa hanya sedikit karna kalau membawa banya tidak kuat, untuk perjalanannya saja sudah melelahkan, apalagi dengan membawa air. Disana hidupnya sangat memprihatinkan.
Saya disana terjun langsung, sehingga saya tahu gimana keaadaan disana dan merasakan susahnya hidup disana. Untuk mendapatkan air saya harus bawa beberapa ember untuk tempat air, itupun saya harus berantrian dan harus bolak- balik.yang sangat menyedihkan lagi kalau mau buang air kecil maupun air besar saat malam hari saya harus menahannya sampai pagi.
Memang sangat sulit untuk mendapatkan air disana. Saya tanya salah satu warga disana, kebetulan adalah seorang nenek. nek,! “ Kalau disin samasekali tidak ada air nenek kalau masak pakai apa nek?”. Nenek menjawab, “kalau tidak ada air nenek terpaksa untuk mengambil air disungai”. Sehingga air yang didapatkan oleh nenek tadi tidak bersih sehingga pada akhirnya nanti akan menimbulkan penyakit bila itu dilakukan terus menerus.
Solusinya:
Pemerintah harus memperhatikan tentang keadaan desa kirang. Membantu untuk memecahkan permasalahan ini. Pemerintah memberi bantuan dan sumbangan untuk melakukan pengeboran pengeboran disungai dalam beberapa tempat. dalam Bahasa jawanya membuat (belik), itu nanti satu belik untuk beberapa rumah setiap rumah memiliki pipa sendiri untuk penyedotan air sehingga masyarakat desa kirang disana tidak kekurangan air lagi dan mesyarakat disana tidak akan antrian lagi untuk mendapatkan air bersih.


















BAB III
PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
Pentingnya air yang bersih bagi manusia tentu sudah Anda pahami sejak kecil. Belakangan, sekolah dasar maupun pendidikan usia dini senantiasa menyelipkan pendidikan pentingnya air yang bersih bagi semua manusia. Namun kenyataannya, manusia di seluruh penjuru bumi masih terus menghasilkan bermacam limbah yang membahayakan alam dan lingkungan kita sendiri.
Jangankan industri skala besar, menengah, hingga industri kecil, limbah rumah tangga pun dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan laut. Khususnya limbah cair (bukan limbah padat yang mengapung di sungai), dampaknya tidak hanya berpengaruh pada kualitas air sungai maupun laut, tetapi juga mempengaruhi kualitas oksigen dalam air yang diserap tanah. Sehingga tanpa upaya dari kita sendiri, pentingnya air yang bersih bagi seluruh manusia hanya akan menjadi wacana belaka.
Di sisi lain, air yang bersih sangat dibutuhkan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dsb. Pentingnya air yang bersih untuk seluruh aktivitas tersebut tentunya karena air yang bersih dapat menghindari kita dari penyakit. Anda mungkin masih ingat, jika penyakit seperti diare, demam berdarah, disentri, hepatitis A, kolera, tiphus, cacingan, sampai malaria, dapat ditimbulkan oleh air yang kotor. Bahkan air yang terlalu banyak mengandung zat besi kabarnya dapat menyebabkan penyakit kanker.
Sebaliknya, air yang bersih dapat membawa berbagai keuntungan bagi manusia. Selain sebagai pemenuh kebutuhan beraktivitas yang disebutkan sebelumnya, air bersih secara spesifik berguna untuk memperlancar sistem pencernaan, memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, meningkatkan kecantikan kulit, meningkatkan kualitas kesuburan ibu, hingga menyehatkan jantung dan ginjal. Tidak ada kata lain yang dapat menggantikan pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia, bukan?
Oleh karenanya, sudah sepantasnya kita berusaha menjaga kebersihan lingkungan kita, agar air yang kita butuhkan tidak tercemari limbah, dan mengakibatkan berbagai dampak buruk di masa depan. Lalu jika kita menyadari pentingnya air yang bersih, kerjakan seluruh tindakan yang mampu dilakukan dari rumah kita sendiri. Misalnya dengan menerapkan hidup ecogreen dari rumah yang dapat dilakukan tanpa kesulitan berarti.
Kelangkaan air bersih yang terjadi di bumi dipengararuhi oleh beberapa faktor yakni, adanya pencemaran industri, kurangnya penghijauan, dan konversi ruang hijau terbuka menjadi kawasan industri.
Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan air ini dapat diatasi dengan :
1.    Penghematan Sumberdaya Air
2.    Perbaikan Kualitas Air
3.    Pemanfaatan Air Hujan
4.    Peresapaan Air Hujan


3.2.  Saran

Pada pembuatan makalah ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan. Oleh sebab itu, perlu diadakan koreksi agar dalam pembuatan makalah yang akan datang lebih baik lagi. Selain itu, makalah ini disarankan pula untuk dijadikan tolak ukur dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar