BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Air Bersih
Air adalah zat atau materi atau unsur yang
penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi,
tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat
1,4 triliun kilometer
kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.
Air sebagian besar terdapat di laut
(air asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan,
hujan,
sungai,
muka air tawar,
danau,
uap air,
dan lautan es.
Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan,
hujan,
dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air,
sungai,
muara)
menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub
utara dan selatan planet Mars,
serta pada bulan-bulan Europa
dan Enceladus.
Air dapat berwujud padatan
(es), cairan
(air) dan gas
(uap air).
Air merupakan satu-satunya zat yang
secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan
sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi
serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia
telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004,
yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Air
bersih adalah salah satu jenis sumber daya
berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk
dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk
diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen
kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat
diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri
(misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat
dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam,
tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
2.2 Jenis-Jenis Air
Air
merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga.
Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Air Tanah
Air
tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita
bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
a.
Air
Tanah Preatis
Air
tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah
serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
b.
Air
Tanah Artesis
Air
tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua
lapisan kedap air.
2. Air Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada di
permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air
permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya.
Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Perairan Darat
Perairan darat adalah
air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau,
sungai, dan lain sebagainya.
b. Perairan Laut
Perairan laut adalah
air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang
berada di laut.
2.3
Sumber air bersih
·
Sungai
Rata-rata lebih dari
40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia.
Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap
orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap
penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat
yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun
ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk
mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
·
Curah hujan
Air hujan merupakan air gratis dari langit yang tidak banyak dimanfaatkan.
Barangkali, ide pemanfaatan air hujan dianggap sesuatu yang aneh di Surabaya.
Tapi bila hal ini dilakukan, maka cukup besar manfaat yang akan diperoleh;
penghematan sumberdaya air, penghematan pemakaian air PDAM, mengurangi
kemungkinan banjir dan sebagainya.
Selama ini, air bersih dari PDAM digunakan untuk minum, mandi, cuci,
menggelontor kloset, membersihkan lantai, menyiram tanaman, mengisi kolam dan
lain-lain. Untuk sekadar menggelontor kloset, menyiram tanaman, atau mengisi
kolam ikan, tidak perlu air dengan kualitas seperti air minum. Di sinilah air
hujan dapat menggantikan air PDAM. Setiap rumah, kantor, hotel, industri dapat
membuat bak penampung air hujan dan digunakan untuk keperluan di atas. Pada
musim kemarau, bila cadangan air hujan telah habis dapat diganti dengan air
tanah atau yang lain.
Sebagai gambaran betapa besar penghematan air PDAM bila air hujan digunakan
untuk penggelontoran kloset. Penggunaan air di hotel untuk penggelontoran
sekitar 30 liter per hari per kamar. Bila jumlah kamar adalah 100 kamar, maka
jumlah air yang dapat dihemat adalah 3000 liter per hari atau 90 meter kubik
per bulan.
·
Peresapan Air
Hujan
Banjir sering disebabkan oleh daya tampung saluran drainase yang tidak
cukup. Memperbesar saluran drainase bukanlah satu-satunya solusi untuk
mengatasi maslah banjir ini. Ada cara yang cukup efektif dalam mengatasi
masalah ini bila dikerjakan oleh seluruh masyarakat, yaitu setiap rumah wajib
membuat sumur resapan untuk meresapkan air hujan yang jatuh di pekarangan
rumahnya. Namun upaya ini kurang berjalan baik bila muka air tanah cukup
tinggi, seperti di daerah dekat pantai.
Peresapan air hujan ke dalam tanah mampu mengurangi volume limpasan
permukaan, sehingga banjir dapat dikurangi. Di sisi lain, upaya ini sangat
bermanfaat bagi penambahan cadangan air tanah, sekaligus menghambat intrusi air
laut.
2.4
Pengolaha air bersih
Pengolahan
air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi. Air
sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan barangkali juga
zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-bahan
yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (alumunium sulfat), pasir,
klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk
menggumpalkan lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Tawas juga membentuk
koloidal AL(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat
pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang
diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif di samping tawas. Pasir
berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi
hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu
untuk menetralkan keasaman ynang terjadi karena penggunaan trawas.
Industri Pengolahan Air Bersih (Perusahaan Air
Minum)
Pengolahan
air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama dengan pengolahan air
sederhana. Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini
lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan
pompa, sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada
tahap ini dicampurkan tawas dan gas klorin (preklorinasi). Poada air baku yang
kekeruhan dan pencemarannya tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna
untuk menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air
baku. Dari bak ventury, air baku yang telah dicampur dengan bahan-bahan
kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak accelator ini
terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk flok-flok
yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi. Selanjutnya, air sudah
setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini,
sisa-sisa flok akan tertahan. Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir
bersih. Air yang sudah cukup bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon,
dimana ditambahkan kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi)
untuk mematikan hama. Dari bak siphon, air yang sudah memenuhi standar
air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam reservoar, kemudian ke konsumen.
Pembuatan Sistem Koloid
Ukuran
partikel-partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel
suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan
(agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar
kemudian didipersikan ke dalam medium pendispersi. Cara yang pertama disebut
cara kondensasi, sedangkan yang kedua disebut cara dispersi.
Kita mengetahui bahwa air
bersih
adalah salah satu sumber utama kebutuhan makhluk hidup, terutama manusia.
Setiap hari air bersih digunakan untuk dikonsumsi seperti air minum atau untuk
memasak. Air bersih juga digunakan untuk kebutuhan lain seperti mandi, mencuci,
ataupun kegiatan kebersihan lain. Namun sayangnya, kebutuhan air bersih ini
seringkali tidak diimbangi oleh pasokan air bersih yang ada. Masih sering
terjadi masalah air yang muncul seperti air bau, air keruh, air berwarna
kuning, atau air mengandung logam dan zat berbahaya.Untuk mendapatkan air bersih yang dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari, dibutuhkan sistem pengolahan air yang baik. Tujuan pengolahan air ini adalah untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air. Karena sebagai bahan konsumsi utama makhluk hidup, penting untuk diperhatikan mutu dan kualitas air. Sehingga pengolahan air agar dapat langsung dikonsumsi atau digunakan untuk kebersihan sangatlah penting untuk diketahui dan diterapkan.
Secara umum, jenis pengolahan air bersih dapat dibagi menjadi 3 tahap. Pertama adalah penjernihan air yang bertujuan untuk mengurangi kekeruhan. Dalam tahap ini, logam-logam seperti Fe dan Mn yang biasa terkandung dalam air di filtrasi sehingga akan didapat air yang lebih jernih dan tidak mengandung logam berbahaya. Tahap kedua biasa disebut pelunakan atau yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kesadahan air. Dan tahap terakhir adalah desinfeksi yang berujuan untuk membunuh bakteri yang terkandung di dalam air.
Selain itu, ada juga jenis pengolahan air bersih berdasarkan prosesnya. Pertama adalah proses secara fisika. Dalam proses ini, tidak ada penambahan zat kimia yang dilakukan untuk pengolahan air. Hanya proses pengendapan, filtrasi, absorbsi, dan lain-lain. Proses kedua membutuhkan bahan kimia sehingga disebut proses kimiawi. Dalam proses ini, ditambahkan zat-zat kimia tertentu sesuai dengan tujuan pengolahan air seperti penyisihan logam berat, netralisasi, ozoniasasi, pengurangan kesadahan, dan lain sebagainya. Proses terakhir adalah secara biologis, yaitu dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme.
Dengan mengetahui jenis pengolahan air bersih secara umum, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya air bersih. Karena dengan pengolahan air bersih yang baik, masyarakat akan mendapatkan manfaat yang lebih besar terutama dalam hal kesehatan.
2.5
Penyalahgunaan dan
pencemaran air Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat
penggunaan dan penyalahgunaan sumber air seperti:
1.
Pertanian.
Penghamburan air akibat
ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan yang diairi dengan irigasi
(untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat terjadinya kubangan dan
penggaraman yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya produktivitas air dan
tanah .
2.
Industri.
Walaupun industri
menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan irigasi pertanian, namun
penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa dampaknya yang lebih parah
dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur
dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua,
pembuangan limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi
air permukaan atau air bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk
dikonsumsi.
Air buangan industri
sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada
akhirnya juga mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan tersebut
dibiarkan saja meresap ke dalam sumber air tanah tanpa melalui proses
pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan oleh buangan ini sudah melewati
proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat sehingga sedikit
kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar tidak
dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
3.
Eksploitasi
sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.
Di negara berkembang:
Di beberapa tempat di negara bagian Tamil Nadu di India bagian selatan yang
tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan penyedotan sumur pipa atau yang
membatasi penyedotan air tanah, permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter
selama tahun 1970-an sebagai akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau
pengairan. Pada sebuah konferensi air di tahun 2006 wakil dari suatu negara
yang kering melaporkan bahwa 240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa
mengindahkan kapasitas jaringan sumber air mengakibatkan kekeringan dan peningkatan
kadar garam.
Di negara maju seperti
Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di AS tergantung hanya
pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah menerima
pasok secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun 2006,
sistem jaringan yang tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektar
menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer kubik air telah tersedot. Jaringan
sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di bawah sejumlah negara
bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di samping
pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti
pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian barat
AS, sungai Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar garamnya
sebagai akibat dari dampak arus balik irigasi sehingga di Meksiko sudah tidak
bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa membangun suatu proyek besar untuk
memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna meningkatkan mutu sungainya.
Situasi di wilayah
perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah sumber dimana rumah tangga yang
terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya karena langkanya air, dan
tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat diandalkan, atau
hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan tidak
sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap
juga sering berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan
karena limbah mereka lepas tanpa proses pengolahan.
Salah satu kebutuhan penting akan
kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi.
Kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh
masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada
saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai,
tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu
terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.
Masalah air
bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan kita. Dimana setiap hari
kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan
sebagainya. Dengan air yang bersih tentunya membuat kita terhindar dari
penyakit. Kalau kita tahu, saat ini masalah air bersih merupakan barang yang
langka di negeri tercinta kita ini, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta,
air bersih merupakan barang yang mahal dan sering diperjualbelikan. Tidak
seperti halnya beberapa puluh tahun yang lalu, saat itu air bersih mudah
diperoleh dan selalu berlimpah mengalir di setiap sudut tanah negeri kita ini,
karena pada waktu itu belum banyak terjadi polusi air dan udara. Dari rasa dan
warnanya pun saat ini berbeda tidak sealami dulu dikarenakan oleh polusi
tersebut.
Penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia.
Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti
sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran
tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki
kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses
pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan
dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran
yang sangat masal oleh manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi
ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan
pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan
sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi
pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
Ada beberapa yang menjadi penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan di Air dan di Tanah antara lain :
1.
Terjadinya
erosi dan curah hujan yang tinggi.
2.
Banyaknya
sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3.
Menyebarnya zat kimia dari lokasi rumah
penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Sampah dan air
limbah mengandung berbagai macam unsur seperti gas-gas terlarut, zat-zat padat
terlarut, minyak dan lemak serta mikroorganisme. Mikroorganisme yang terkandung
dalam sampah dan air limbah dapat berupa organisme pengurai dan penyebab
penyakit. Penanganan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti: pengaliran
air limbah ke dalam saluran terbuka, atau dinding dan dasar saluran yang rusak
karena kurang terpelihara.
Pembuangan
kotoran dan sampah kedalam saluran yang menyebabkan penyumbatan dan timbulnya
genangan akan mempercepat berkembangbiaknya mikroorganisme atau kuman-kuman
penyebab penyakit, serangga dan mamalia penyebar penyakit seperti lalat dan
tikus.
Terdapat beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh
sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang
baik diantaranya adalah :
1.
Diare
2.
Demam berdarah
3.
Disentri
4.
Hepatitis A
5.
Kolera
6.
Tiphus
7.
Cacingan
8.
Malaria
Maka yang harus
kita lakukan dalam menanggulangi pencemaran air dan tanah serta terhindar dari
berbagai penyakit adalah pola hidup bersih dan sehat. Hidup bersih dan sehat
dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki standar kebersihan
dan kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat.
Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan.
Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya
juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika
lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik. Dalam penerapan hidup bersih dan
sehat dapat dimulai dengan mewujudkan lingkungan yang sehat. Lingkungan yang
sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah) dan lingkungan sekitar rumah
yang sehat. (berbagai sumber).
2.7 Sumber
Pencemaran Air
Banyak
penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat dikategorikan sebagai sumber
kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang
keluar dari industri, TPA (tempat Pembuangan Akhir Sampah), dan sebagainya.
Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air
tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung mengandung
sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari
atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang
menghasilkan hujan asam.
2.8 Pencemar
Pencemar
air dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan
asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir
100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia
tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan
PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya. Pestisida dgunakan
di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan
di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai
insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan
secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.
2.9 Dampak Pencemaran Air
Pencemaran
air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan
hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya.
Di
badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian)
telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi
berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika
tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen.
Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
2.10
Langkah Penyelesaian Penanggulangan
Pencemaran Air
Langkah
pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah
dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya
dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse)
dan daur ulang (recycle).
Di bidang
industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah
limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative,
and Toxic), dan berangsur-angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green
chemistry merupakan segala produk dan proses kimia yang mengurangi atau
menghilangkan zat berbahaya.
Tindakan
pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau
bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.
Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi
alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan
.
Langkah
pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring
lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk
permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan
pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan
negara lain.
( Artikel kimia, 02 Januari 2009, Dampak Pencemaran Lingkungan )
Menanggulangi Pencemaran Air
Banyak hal yang
bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air :
1.
Sadar akan
kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber
mata air agar tidak tercemar.
2.
Tidak membuang
sampah ke sungai.
3.
Mengurangi intensitas
limbah rumah tangga.
4.
Melakukan
penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air
sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
5.
Pembuatan
sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar.
Beberapa cara
penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
1.
Program
Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan.
·
Mengurangi
beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
·
Mengurangi
beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
·
Mengawasi
pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
·
Mengembangkan
produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental
Pollution Control Manager).
2.
Program
Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup.
·
Mengoptimalkan pelaksanaan
rehabilitasi lahan kritis.
·
Menanggulangi
kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
·
Meningkatkan konservasi
air bawah tanah.
·
Rehabilitasi
dan konservasi keanekaragaman hayati.
Seharusnya, kita berperilaku terpuji
dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu bentuk wujud
nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.( Artikel, Cara
Penanggulangan Pencemaran Air, AnneAhira.com)
2.11
Contoh Daerah yang kekurangan air
bersih
Desa kirang, kec:
suruh, kab: semarang, termasuk desa yang kecil. Desa itu jauh dari pasar dan
jalan raya. Masyarakat disana apabila mau ke kepasar, harus jalan kaki, kalau
menginginkan naik kendaraan umum,juga harus jalan kaki dulu kurang lebih 1 km
baru bisa mendapatkan kendaraan umum. Disana kalau siang sangat panas.
Didesa kirang sangat
sulit untuk mendapatkan air bersih. Karna disana sumurnya kering dan tidak ada
sumber airnya. tapi disana ada tempat berbentuk bak mandi untuk tempat air yang
terbatas, karna itu air yang dibeli oleh warga. Air itu hanya boleh digunakan
untuk masak dan tidak boleh untuk mandi karena persediaannya terbatas, disana
mandinya disungai. untuk mendapatkan air itupun harus berantrian banyak. Kadang
kehabisan air sehingga terpaksa mengambil air dari sungai,yang perjalanannya
sangat melelahkan itupun air yang bisa dibawa hanya sedikit karna kalau membawa
banya tidak kuat, untuk perjalanannya saja sudah melelahkan, apalagi dengan
membawa air. Disana hidupnya sangat memprihatinkan.
Saya disana terjun
langsung, sehingga saya tahu gimana keaadaan disana dan merasakan susahnya
hidup disana. Untuk mendapatkan air saya harus bawa beberapa ember untuk tempat
air, itupun saya harus berantrian dan harus bolak- balik.yang sangat
menyedihkan lagi kalau mau buang air kecil maupun air besar saat malam hari
saya harus menahannya sampai pagi.
Memang sangat sulit untuk mendapatkan air disana. Saya tanya salah satu warga disana, kebetulan adalah seorang nenek. nek,! “ Kalau disin samasekali tidak ada air nenek kalau masak pakai apa nek?”. Nenek menjawab, “kalau tidak ada air nenek terpaksa untuk mengambil air disungai”. Sehingga air yang didapatkan oleh nenek tadi tidak bersih sehingga pada akhirnya nanti akan menimbulkan penyakit bila itu dilakukan terus menerus.
Memang sangat sulit untuk mendapatkan air disana. Saya tanya salah satu warga disana, kebetulan adalah seorang nenek. nek,! “ Kalau disin samasekali tidak ada air nenek kalau masak pakai apa nek?”. Nenek menjawab, “kalau tidak ada air nenek terpaksa untuk mengambil air disungai”. Sehingga air yang didapatkan oleh nenek tadi tidak bersih sehingga pada akhirnya nanti akan menimbulkan penyakit bila itu dilakukan terus menerus.
Solusinya:
Pemerintah
harus memperhatikan tentang keadaan desa kirang. Membantu untuk memecahkan
permasalahan ini. Pemerintah memberi bantuan dan sumbangan untuk melakukan
pengeboran pengeboran disungai dalam beberapa tempat. dalam Bahasa jawanya
membuat (belik), itu nanti satu belik untuk beberapa rumah setiap rumah
memiliki pipa sendiri untuk penyedotan air sehingga masyarakat desa kirang
disana tidak kekurangan air lagi dan mesyarakat disana tidak akan antrian lagi
untuk mendapatkan air bersih.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pentingnya
air yang bersih
bagi manusia tentu sudah Anda pahami sejak kecil. Belakangan, sekolah dasar
maupun pendidikan usia dini senantiasa menyelipkan pendidikan pentingnya air yang bersih
bagi semua manusia. Namun kenyataannya, manusia di seluruh penjuru bumi masih
terus menghasilkan bermacam limbah yang membahayakan alam dan lingkungan kita
sendiri.
Jangankan
industri skala besar, menengah, hingga industri kecil, limbah rumah tangga pun
dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan laut. Khususnya limbah cair
(bukan limbah padat yang mengapung di sungai), dampaknya tidak hanya
berpengaruh pada kualitas air sungai maupun laut, tetapi juga mempengaruhi
kualitas oksigen dalam air yang diserap tanah. Sehingga tanpa upaya dari kita
sendiri, pentingnya
air yang bersih bagi seluruh manusia hanya akan menjadi wacana
belaka.
Di
sisi lain, air
yang bersih sangat dibutuhkan untuk minum, memasak, mandi,
mencuci, dsb. Pentingnya
air yang bersih untuk seluruh aktivitas tersebut tentunya
karena air yang bersih dapat menghindari kita dari penyakit. Anda mungkin masih
ingat, jika penyakit seperti diare, demam berdarah, disentri, hepatitis A,
kolera, tiphus, cacingan, sampai malaria, dapat ditimbulkan oleh air yang
kotor. Bahkan air yang terlalu banyak mengandung zat besi kabarnya dapat
menyebabkan penyakit kanker.
Sebaliknya,
air yang bersih
dapat membawa berbagai keuntungan bagi manusia. Selain sebagai pemenuh
kebutuhan beraktivitas yang disebutkan sebelumnya, air bersih
secara spesifik berguna untuk memperlancar sistem pencernaan, memperlambat
tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, meningkatkan kecantikan kulit, meningkatkan
kualitas kesuburan ibu, hingga menyehatkan jantung dan ginjal. Tidak ada kata
lain yang dapat menggantikan
pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia, bukan?
Oleh
karenanya, sudah sepantasnya kita berusaha menjaga kebersihan lingkungan kita,
agar air yang kita butuhkan tidak tercemari limbah, dan mengakibatkan berbagai
dampak buruk di masa depan. Lalu jika kita menyadari pentingnya air yang bersih,
kerjakan seluruh tindakan yang mampu dilakukan dari rumah kita sendiri.
Misalnya dengan menerapkan hidup ecogreen dari rumah yang dapat
dilakukan tanpa kesulitan berarti.
Kelangkaan air bersih yang terjadi di bumi dipengararuhi oleh beberapa
faktor yakni, adanya pencemaran industri, kurangnya penghijauan, dan konversi
ruang hijau terbuka menjadi kawasan industri.
Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan air ini
dapat diatasi dengan :
1. Penghematan Sumberdaya Air
2. Perbaikan Kualitas Air
3. Pemanfaatan Air Hujan
4. Peresapaan Air Hujan
3.2. Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar