BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
BAWANG MERAH (Allium Cepa Var
Agregatum L)
SEJARAH
Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia, sebagian
literatur menyebutkan bahwa tanaman ini dari Asia Tengah, terutama Palestina
dan India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan
Mediterranean.
Nara sumber lain menduga asal-usul bawang merah dari Iran dan
pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun ada juga yang menyebutkan asal tanaman
ini dari Asia Barat dan Mediterranean, yang kemudian berkembang ke Mesir dan
Turki.
Dari berbagai penelusuran literatur dan nara sumber, terdapat
kesamaan pandang bahwa bawang merah merupakan tanaman yang tertua dari silsilah
budidaya tanaman oleh manusia. Hal ini antara lain ditunjukkan pada zaman I dan
II Dynasti (3.200 – 2.700 SM) bangsa Mesir sering melukiskan bawang merah pada
patung dan tugu-tugu mereka. Di Israel, tanaman bawang merah dikenal tahun
1.500 SM.
Peninggalan Yunani Kuno memperjelas, betapa tuanya umur
pembudidayaan bawang merah, yakni diduga 4000 tahun yang lalu. Di Kawasan Eropa
Barat, Eropa Timur dan Spanyol, diduga tanaman ini dibudidayakan 1.000 tahun
yang lalu, kemudian menyebar ke Amerika, terutama Amerika Serikat. Dalam
penyebarluasan selanjutnya, bawang merah ini berkembang sampai ke Timur Jauh
dan Asia Selatan.
Di Jepang, budidaya tanaman bawang merah dikenal pada akhir
abad yang sama dengan saat dikenal di Eropa Barat, Eropa Timur dan Amerika
Serikat, yakni sekitar abad XIX. Pada tahun 1975, Jepang memproduksi bawang
sebanyak 1 juta ton dari 30 ribu hektar, sehingga menjadi produsen nomor dua di
dunia.
Bawang merah menjadi salah satu tanaman komersial di
berbagai negara di dunia. Negara-negara produsen bawang merah antara lain
Jepang, USA, Rumania, Italia, Meksiko dan texas.
Pengertian
Bawang merah atau Brambang (Allium ascalonicum L.)
adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan.
Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan
Indonesia.
Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki
umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk
silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk
batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis.
Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan
bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau
talas
Bawang
merah merupakan bagian penting dari bumbu masakan , baik
untuk masakan rumah tangga, restoran maupun industri makanan
, di samping itu bawang merah juga bisa di manfa'atkan sebagai obat
herbal.
Bawang
merah memiliki nama lokal di antaranya :
Bawang abang
mirah (Aceh) ,Bawang abang (Palembang ),Dasun merah(Minangkabau), Bawang
suluh(Lampung), Bawang beureu(Sunda) ,Brambang abang(Jawa),Bhabang merah
(Madura),dan masih banyak lagi yang lainnya ,masing - masing daerah
memiliki sebutan tersendiri.
Di
Indonesia saat ini penghasil terbesar bawang merah ada di daerah Kabupaten Brebes yang
terletak Propinsi
Jawa Tengah . Di
samping sebagai sentra penghasil bawang merah ,
Brebes di kenal juga dengan telor asinnya.
KANDUNGAN YANG TERDAPAT PADA BAWANG
MERAH
Umbi populer ini dapat
tumbuh dengan baik di ladang atau bahkan di sawah
yang cukup terkena sinar matahari. Bawang merah ini ternyata sangat kaya
akan kandungan zak-zat yang berguna untuk tubuh kita. Untuk memperoleh manfaat
dari bawang merah ini, mari kita mengenal lebih jauh dengan kandungan
bawang merah yang meriah ini.
Saponin
Zat ini bisa membantu untuk mengencerkan dahak ketika Anda terkena penyakit batuk. Dahak harus diencerkan karena dahak yang padat akan mengganggu pernafasan dan juga membuat tenggorokan sakit ketika batuk.
Zat ini bisa membantu untuk mengencerkan dahak ketika Anda terkena penyakit batuk. Dahak harus diencerkan karena dahak yang padat akan mengganggu pernafasan dan juga membuat tenggorokan sakit ketika batuk.
Flavonglikosida
Zat ini sangat ampuh untuk membunuh bakteri, sehingga orang sering mempergunakannya untuk pengobatan luka dan infeksi agar tidak meradang.
Zat ini sangat ampuh untuk membunuh bakteri, sehingga orang sering mempergunakannya untuk pengobatan luka dan infeksi agar tidak meradang.
Minyak Atsiri
Minyak atsiri terkandung dalam bawang merah, manfaatnya
adalah:
1.Memiliki aroma yang khas, jika dihirup bisa menghilangkan
pusing juga mengembalikan kesadaran ketika pingsan atau mabuk perjalanan baik darat, laut, maupun udara.
2.Berguna untuk pemijatan saat mengeluarkan
angin dari perut dan melancarkan peredaran darah. Ketika anda masuk angin atau terkena penyakit lain akibat
peredaran darah yang tidak lancar seperti haid yang tidak lancar pada wanita,
pemijatan dengan minyak ini bisa dilakukan.
3.Selain itu juga bermanfaat untuk menyembuhkan luka lecet
pada puting ibu menyusui dan juga untuk mengobati wasir.
Sikloaliin
Zat ini sangat ampuh untuk menurunkan suhu tubuh. Sama dengan kandungan lainnya pada bawang merah, yaitu metialiin, kuersetin, kaemfreol, dan floroglusin. Kelima zat tersebut adalah penurun panas atau suhu tubuh yang dapat diandalkan. Sehingga dapat digunakan untuk obat demam.
Zat ini sangat ampuh untuk menurunkan suhu tubuh. Sama dengan kandungan lainnya pada bawang merah, yaitu metialiin, kuersetin, kaemfreol, dan floroglusin. Kelima zat tersebut adalah penurun panas atau suhu tubuh yang dapat diandalkan. Sehingga dapat digunakan untuk obat demam.
Floroglusin
Selain dapat menurunkan suhu tubuh Floroglisin juga bisa mencegah munculnya sel kanker dalam tubuh.
Selain dapat menurunkan suhu tubuh Floroglisin juga bisa mencegah munculnya sel kanker dalam tubuh.
Dihidroaliin
Zat ini membantu melancarkan pengeluaran air seni bagi orang yang bermasalah dengan buang air kecil.
Zat ini membantu melancarkan pengeluaran air seni bagi orang yang bermasalah dengan buang air kecil.
Peptida
Berguna juga untuk mengurangi kadar gula dalam darah, sehingga dengan bawang merah anda juga bisa mengobati kencing manis atau diabetes.
Berguna juga untuk mengurangi kadar gula dalam darah, sehingga dengan bawang merah anda juga bisa mengobati kencing manis atau diabetes.
Vitamin dan Mineral
Bawang merah mengandung
protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C yang
berguna untuk metabolisme tubuh manusia. Jika metabolisme tubuh lancar
maka badan Anda akan sehat.
MANFA'AT BAWANG MERAH DI ANTARANYA :
1.
Minyak
yang mudah menguap yang terkandung dalam air bawang merah berguna untuk
membunuh sebagian besar mikroba staphylococci, demikian juga
mikroba streptococci yang dapat menyebabkan penyakit radang
pada toraks dan kerongkongan.
2.
Dapat
juga membunuh mikroba diphtheria, amuba disentri dan
mikroba TBC. Bawang merah benar-benar mampu menghilangkan
bakteri-bakteri tersebut dalam waktu singkat.
3.
Uap
bawang merah bisa digunakan untuk membersihkan luka dan dapat menyembuhkannya.
4.
Dapat
mengaktifkan gerakan lambung.
5.
Mengunyah
bawang merah selama beberapa menit dapat membersihkan mulut dari mikroba
termasuk mikroba diphtheria.
6.
Menghirup
bau bawang merah atau memakannya dapat menyebabkan minyak yang mudah menguap
yang mengandung sulfat dan dapat masuk ke dalam darah manusia, yang nantinya
bisa membunuh mikroba yang bisa menyebabkan penyakit.
7.
Bawang
merah juga memiliki unsur yang mirip dengan hormon insulin yang
dapat membantu mengurangi kadar gula dalam darah.
8.
Mengonsumsi
bawang merah yang masih mentah maupun sudah masak dicampur dengan keju dapat
meminimalisir terjadinya pembekuan darah.
9.
Untuk
mengobati batuk rejan dan radang paru dengan menggunakan bawang merah sebagai
kompres di atas dada. Jika diletakkan di atas ginjal dan kantong kemih, bisa
menyembuhkan susah buang air kecil. Jika diletakkan di atas kedua telapak kaki,
maka dapat menyembuhkan gangguan pada fungsi pengaturan darah. Dan jika
diletakkan di atas luka, maka akan mengeluarkan nanah dan darah kotor. Cara
membuat kompresan dari bawang ini adalah dengan memotong-motong bawang merah
menjadi beberapa potongan kecil lalu dipanaskan. Setelah itu, diletakkan di
daerah yang hendak diobati, kemudian diikat dengan kain. Lakukan penggantian
perban tersebut setiap 12 jam.
10.
Potongan-potongan
bawang merah bisa digunakan juga untuk mengobati kalu dan mata ikan pada kaki,
yaitu dengan cara membubuhkan potongan-potongan bawang tersebut di sekitar kalu
atau mata ikan pada sore hari sampai pagi hari. Ulangi hal tersebut sampai
terlepasnya kalu atau mata ikan dari kaki, lalu cuci dengan air hangat dan
sabun.
11.
Air
bawang merah digunakan untuk pembalut pada bagian anggota tubuh yang terluka
untuk menghilangkan rasa sakit.
12.
Bawang
merah apabila ditumbuk dan didihkan dengan minyak zaitun bisa digunakan untuk
mengobati pecah-pecah pada puting dan wasir.
13.
Seduhan
bawang merah ini dapat digunakan untuk menghilangkan cacing pada anak-anak,
yaitu dengan cara menyeduh potongan-potongan bawang merah dan memasukkannya ke
dalam air dan disimpan sepanjang malam, lalu pada siang hari diminumkan kepada
anak setelah dicampur dengan madu. Ulangi proses tersebut setiap pagi hingga
cacing benar-benar keluar seluruhnya.
14.
Bawang
merah juga bisa menghilangkan cacing di lambung dan mengobati wasir dengan cara
membuatnya sebagai obat pencahar dari bawang merah yang telah dipanaskan
sekitar kurang lebih 3 menit dalam 1 liter air. Dalam hal ini gunakan bawang
merah yang ukurannya sedang agar bisa dimasukkan ke dalam anus.
15.
Menghirup
aroma bawang merah dapat mengobati rasa pusing dan pingsan. Sebab baunya sangat
menusuk sehingga dapat merangsang peredaran darah dan fungsi pernapasan.
Demikian juga fungsi-fungsi saraf. Dengan demikian, bawang merah dapat
digunakan sebagai pertolongan pertama daripada harus menggunakan amoniak.
BUDIDAYA
BAWANG MERAH
Dua unsure penting yang diperlukan oleh bawang merah adalah unsur Nitrogen dan Kalium. Nitrogen merupakan unsur penting yang diperlukan
tanaman untuk perkembangan daun, meningkatkan warna hijau daun serta
pembentukan cabang .Sedangkan Kalium berfungsi dalam pembentukan gula dan penghasil protein, enzim, menuteralkan asid organik serta berperanan
dalam pertumbuhan jaringan meristem. Pemberian kedua unsur tersebut dapat
membantu proses pembentukan umbi bawang merah. Sekiranya bawang merah mengalami
kekurangan kalium ia akan mengakibatkan tanaman bawang berkurang hasilnya.
Bawang Putih (Allium sativum L.)
Sejarah
Bawang putih sudah dikenal manusia sejak
4.000 tahun lalu. Dalam sebuah Papyrus Bertarikh 1500 Sebelum Masehi, ditemukan
catatan bahwa orang Mesir percaya ada 22 khasiat bawang putih untuk mengobati
beragam penyakit.
Tak heran bila bawang putih ditemukan di
dalam makam Raja Tutankhamun dari Mesir. Selain itu, bawang putih yang diyakini
orang Mesir bisa meningkatkan stamina, juga merupakan santapan para pekerja
yang saat itu tengah membangun piramid. Tak hanya bangsa Mesir, bangsa-bangsa
lain juga mengakui khasiat bawang putih yang diidentikkan sebagai wonder drug.
Lantaran kemanjurannya, orang Rusia menjadikan bawang putih sebagai pengganti
antibiotik. Mereka menyebutnya sebagai Penisilin Russia. Sementara orang Yunani
dan Romawi menggunakan bawang putih untuk mengobati lepra dan asma, serta
menghalau kalajengking.
Begitu pula dengan bangsa Viking, yang dalam
pengembaraannya menaklukkan berbagai negeri, selalu membawa bawang putih
sebagai pelengkap logistik mereka. Bahkan pada saat perang dunia tahun
1914-1918, tentara Prancis menggunakan herbal bawang putih untuk mengobati
luka.
Tanaman ini termasuk familia Liliaceae.
Tumbuhan ini tumbuh semusim. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui
umbinya. Kandungan : minyak atsiri, aliin, kalium, saltivine, diallysulfide.
Manfaat
Bawang Putih
1. Menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan
2. Membantu menghambat proses penuaan. Menghambat pertumbuhan
sel kanker.
3. Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker
dapat dikurangi.
4. Bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka
waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
5.Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama ajoene
menolong mencegah penggumpalan darah.
6. Bawang putih dapat membantu meredakan stress, kecemasan,
dan depresi.
7. Dengan efek yang lebih lembut. Bawang putih mengandung
vitamin A.
8. Bawang putih mengandung vitamin B.
9. Bawang putih mengandung vitamin C.
10. Bawang putih mengandung kalsium.
11. Bawang putih mengandung potasium
12. Bawang putih mengandung antioksidan. Bawang putih
mengandung karoten dan selenium
13. Mengonsumsi 2-3 siung bawang putih sehari, akan
menghindarkan dari kemungkinan berpenyakit jantung.
14. Menyembuhkan tekanan darah tinggi
15. Meringankan tukak lambung
16. Menurunkan kolesterol dalam darah
17. Meningkatkan insulin darah bagi penderita
diabetes.
18. Melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu sistem
kekebalan tubuh
19. Bermanfaat sebagai penawar racun (detoxifier)
yang melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
20. Membantu menambahkan nafsu makan apabila dimakan
mentah
21. Menjaga stamina tubuh
22. Mengandung khasiat antimikroba, antitrombotik,
hipolipidemik, antiarthritis,
hipoglikemik, dan juga memiliki antivitas sebagai antitumor.
Pengertian Bawang
Putih
Bawang putih (Allium sativum) adalah herba
semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak
ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar
matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya
bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung
terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk
pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan
lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan
bentuknya payung.
Kandungan Kimia dan
Sifat Kimiawi Bawang Putih
Bawang putih mengandung minyak atsiri, yang
bersifat anti bakteri dan antiseptik. Kandungan allicin dan aliin berkaitan
dengan daya anti kolesterol. Daya ini mencegah penyakit jantung koroner,
tekanan darah tinggi dan lain-lain. Umbi batang mengandung zat-zat:
1.Kalsium : bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi.
1.Kalsium : bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi.
2.Saltivine : bisa mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan
serta merangsang susunan sel saraf.
3. Diallysulfide, alilpropil-disulfida : anti cacing.
4. Belerang
5. Protein
6. Lemak
7. Fosfor
8. Besi
9. Vitamin A, B1 dan C.
Cabai
Merah
Cabai atau cabe merah atau lombok
(bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai
yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan
pokok" kesepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang
dibuat tanpa cabai.
Manfaat
Cabai
merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang
memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang
berguna bagi kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung
antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas.
Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga
mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker
(Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980). Cabai (Capsicum annum L)
merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di
Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi [2]
dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin
yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan
vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap
orang, namun harus di konsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung
Ketumbar (Coriandrum
sativum)
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah
tumbuhan rempah-rempah yang populer. Buahnya yang kecil dikeringkan dan
diperdagangkan, baik digerus maupun tidak. Bentuk yang tidak digerus mirip
dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter 1-2 mm. Dalam perdagangan obat ia dinamakan fructus coriandri.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai coriander
dan di Amerika dikenal sebagai cilantro. Tumbuhan ini berasal dari Eropa Selatan dan sekitar Laut Kaspia.
Berbagai jenis masakan tradisional Indonesia kerap menggunakan bumbu berupa biji berbentuk butiran
beraroma keras yang dinamakan ketumbar. Dengan tambahan bumbu tersebut, aroma
masakan akan lebih nyata.
Tak hanya bijinya saja yang sering digunakan dalam masakan.
Daunnya yang majemuk seperti seledri itu sering diiris tipis dan dijadikan
taburan dalam masakan seperti sup dan salad khas Thailand. Di negara itu,
ketumbar diberi nama phak
chee. Sama
dengan bijinya, daun ketumbar juga beraroma tajam. Biasanya, tumbuhan ini
ditanam di kebun-kebun daerah dataran rendah dan pegunungan. Seperti halnya
seledri, tumbuhan ini hanya mencapai ketinggian satu meter dari tanah.
Daunnya hijau dengan tepian
bergerigi. Sedangkan, untuk bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna
putih dan merah muda. Untuk buah, bentuknya hampir bulat berwarna kuning
bersusun, Kalau matang, buahnya mudah dirontokkan. Setelah itu, buahnya
dikeringkan.
Di sana, biji yang dikeringkan Di beberapa daerah, ketumbar
sering diberikan nama yang berbeda-beda.
Manfaat ketumbar
Manfaat dari tumbuhan ini sudah
banyak dirasakan di berbagai negara. Ketumbar biasanya digunakan pelancar
pencernaan, peluruh kentut (carminative), peluruh ASI (lactago),
dan penambah nafsu makan (stomachica). Namanya berbeda-beda di berbagai
negara juga di berbagai daerah di Indonesia.
Manfaat yang diambil dari ketumbar
adalah dari daun, biji, dan buah. Dari semua bagian itu terdapat kandungan
berupa sabinene, myrcene, a-terpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam
petroselinat,
asam
oktadasenat,
d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena, dan felandren.
Khasiatnya tak sebatas pelancar
pencernaan saja. Ketumbar juga berguna untuk meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir, radang lambung dan radang payudara, campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan lemah syahwat.
Penggunaan ketumbar bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti
ditumbuk halus dan direbus, baik untuk pengobatan luar, maupun dalam.
Untuk pengobatan luar biasanya
dihaluskan dan dijadikan adonan dengan dicampur air dan bahan lainnya. Lalu
adonan itu ditempelkan pada bagian yang sakit. Cara ini dilakukan untuk perut
kembung (ditambah katuk, bawang merah, dan buah pinang), sakit kepala (ditambah buah pinang, daun sirih, mangle, dan pacar
jawa), serta radang payudara.
Sementara, untuk pengobatan dalam biasanya ketumbar direbus.
Setelah direbus dan ditambah beberapa bahan lain, air rebusannya disaring lalu
diminum secara rutin. Cara ini digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi
(ditambah seledri), influenza (ditambah jahe, daun bawang putih, dan madu),
batuk (ditambah kayu manis, kumis kucing, dan gula aren), memperbanyak ASI,
muntah-muntah, radang lambung, keracunan jamur, dan lainnya.
Cara lainnya adalah dengan menyangrai biji ketumbar,
ditumbuk halus, lalu diseduh dengan air (wasir). Ada pula dengan menghaluskan
ketumbar dan bahan lainnya, ditambah air, disaring lalu diminum (lemah
syahwat). Untuk mengatasi batuk, ketumbar, jahe, dan buah pir di tim, lalu
dimakan. Cara untuk mengatasi haid tak lancar beda lagi. Caranya adalah dengan
menghaluskan ketumbar dan bahan lain, direbus, lalu disaring
Bumbu
1. Pengertian
Bumbu
Bumbu atau “Herb” adalah
tanaman aromatik yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap dan pebangkit
selera makan. Herb sebagian besar terdiri dari tumbuh – tumbuhan yang berasal
dari daerah dingin, dan biasanya digunakan dalam keadaan masih segar. Rempah
atau “Spices” adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang ditambahkan
pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera makan. Spices
sebagian besar tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan
makanan untuk memberi rasa pada makanan. Rempah dapat juga dikatakan sebagai
bumbu kering. Pada hakikatnya bumbu dan rempah keduanya memberi dan
meningkatkan rasa dan aroma pada makanan, misalnya merica (spices).
2. Klasifikasi Bumbu Masakan
Indonesia
Bumbu dapur yang berasal dari daerah
dingin, yang diperdagangkan di Indonesia, sebagian besar sudah diawetkan dalam
bentuk kering atau bubuk (powder). Bumbu dapur dapat dikelompokkan
menjadi enam kelompok berdasarkan pada bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
bumbu, yaitu:
- Bumbu
dari bunga
- Cengkeh
(cloves)
- Bunga
telang
- Bunga
kecombrang
- Bunga
lawang/ pekak
- Bumbu dari buah dan biji
- Adas
(Anisud)
- Asam
(Tamarin)
- Bunga
pala (Mace)
- Biji
pala (Nutmeg)
- Cabai
kecil (Cayenne)
- Cabai
besar (Red chilli)
- Jintan
(Cumin)
- Kapulaga
(Cardamon)
- Kemiri
(Candlenut)
- Ketumbar
(Corriander)
- Lada
putih (White pepper)
- Lada
hitam (Black pepper)
- Vanili
(Vanilla seed)
- Biji
selasih (Poppy seed)
- Bumbu
dari daun
- Daun
jeruk (Citrus leaf)
- Daun
kemangi (Basil leaf)
- Daun
salam (Bay leaf)
- Daun
kucai (Chives)
- Peterseli
(Parsley)
- Seledri
(Cellery)
- Bumbu
dari batang
- Kayu
manis (Cinnamon)
- Kulit
kasia (Casea)
- Sereh
- Kayu
secang
- Bumbu
dari akar
- Jahe
(Ginger)
- Kencur
(Galanga)
- Kunyit
(Turmeric)
- Kunci
- Lengkuas
- Bumbu
dari umbi lapis
- Bawang
merah (Shallot)
- Bawang
putih (Garlic)
- Bawang
Bombay (Onion)
- Bawang
pre (leek)
3. Macam – Macam Bumbu
- Bumbu
segar
Bahan atau
bumbu yang digunakan dalam keadaan segar dan penyimpananya relatife singkat,
contoh : bawang merah, bawang putih, kunyit.
- Bumbu
kering
Bahan atau
bumbu yang digunakan dalam keadaan kering dan jenis bumbu ini disebut rempah –
rempah atau spices
- Bumbu
buatan
Bumbu siap
pakai, yang telah diproses sebelumnya contohnya cuka masak, tempoyak aneka
kecap dan saos
- Bumbu
dasar
Ramuan
bumbu yang umum dipakai didapur Indonesia. Mulai dari bumbu dasar merah, bumbu
dasar kuning hingga sambal dan acar yang segar
4. Fungsi Bumbu Dalam Pengolahan
Makanan
Bumbu sangat diperlukan dalam pengolahan makanan karena
bumbu berguna untuk:
- Memberi rasa dan aroma pada makanan
- Meningkatkan rasa serta aroma makanan yang sedang
dimasak. Pencampuran yang harmonis antara rasa asli dari bahan dan rasa
bumbu akakn menghasilkan rasa makanan yang enak dan lezat.
- Membantu pencernaan makanan. Bumbu yang di tambahkan
pada makanan dapat merangsang usus untuk mencerna makanan menjadi lebih
baik
- Beberapa bumbu dapat berfungsi sebagai bahan
pengawet makanan seperti asam, jeruk nipis, gula dan kunir.
5. Teknik
Pembuatan Bumbu Dasar
Dalam pembuatan
bumbu dasar dipergunakan teknik sebagai berikut:
- Dengan
teknik diiris
Teknik
pengirisan pada bumbu dengan tujuan memberikan rasa, aroma, dan penampilan
hasil masakan, contohnya tumis dan acar
- Dengan
teknik dihaluskan
Teknik
penghalusan pada bumbu bertujuan agar bumbu yang digunakan menjadi lembut dan
mempertajam rasa, warna, tekstur, dan aroma pada masakan, contohnya rending dan
bumbu bali. Untuk bumbu yang dihaluskan diutamakan kering terlebuh dahulu
kemudian kebumbu yang basah, agar bumbu yang dihasilkan baik dan teksturya
lembek atau halus.
- Dimemarkan
dan dicincang
Bumbu yang
dimemarkan atau dicincang harus langsung dimasak, jangan dibiarkan terlalu
lama, agar aroma tidak menguap.
6. Cara Penyimpanan Bumbu dan Rempah
- Penyimpanan
bumbu
- Bumbu
segar
- Disimpan
dalam lemari pendingin dengan cara bumbu dicuci, disimpan dalam kotak
sayur, bumbu dikupas atau tidak dikupas dibungkus dalam kantong plastik
dan diletakkan di atas rak yang ada di dalam kulkas
- Bumbu
disimpan dalam ruangan dengan temperature 270°C samapi 280°C dalam
keadaan terbuka maupun tertutup dengan sirkulasi udara yang baik agar
bumbu tidak cepat membusuk
- Untuk
bumbu yang banyak mengandung air sebaiknya disimpan dengan cara digantung
dalam keranjang yang berlubang – lubang dan sekali – kali dijemur
Bumbu yang dihaluskan
Bumbu harus benar – benar dalam
keadaan matang
Dimasukkan dalam botol kaca, jika
dikemas dalam botol plastic bumbu harus dalam keadaan dingin baru dimasukkan
botol
Setelah dingin ditutup rapat dan diberi label
Disimpan dalam refrigerator dengan
suhu 10°C - 15°C
- Penyimpanan
rempah
Dicuci bersih, dijemur, disangan, dan dapat diahaluskan atau tidak kemudian disimpan
di tempta yang kering, dan tertutup rapat, misalnya dalam botol atau kaleng
yang diberi label
Disimpan pada tempat yang kering dengan menggunakan wadah botol, plastik,
keranjang dan lain – lain
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
3.1 Bahan
o
Singkong
3.2 Alat
o
Pisau
o
Panci
o
Parutan
o
Kain
Saring
o
Tampah
atau (nyiru)
o
Alat
penumbuk (lumpang dan alu)
3.3 Cara karja
1. Kupas, cuci dan parut ubi kayu
segar;
2. Tambahkan air, peras dan saring dengan
kain saring;
3. Simpan hasil saringan selama 1 malam
untuk mengendapkan patinya;
4. Kemudian buang air di atas endapan
dan tiriskan hasil pengendapan;
5. Jemur di bawah sinar matahari sampai
kering;
6. Tumbuk lalu ayak.
3.4 Diagram alir
Catatan:
Untuk mempercepat pengendapan, dapat ditambahkan tawas atau aluminium SulfatAl(SO4)3 sebanyak 1 g/lt dan karbohidrat (CaOCL2) sebanyak 1 mg/lt, sedangkanuntuk memperbaiki warna dapat ditambahkan natrium bisulfit (Na2 SO4) sebanyak 0,1 %.
Untuk mempercepat pengendapan, dapat ditambahkan tawas atau aluminium SulfatAl(SO4)3 sebanyak 1 g/lt dan karbohidrat (CaOCL2) sebanyak 1 mg/lt, sedangkanuntuk memperbaiki warna dapat ditambahkan natrium bisulfit (Na2 SO4) sebanyak 0,1 %.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.I HASIL
IV.II
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, Setiawan.
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus Agriwidya, 1999.
Muhlisah,
Fauziah. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya, 1999.
Tampubolon,
Oswald T. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara, 1995.
Tanaman
Obat Keluarga. Jakarta : PT. Intisari Mediatama, 1999.
Kardinan. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar