Minggu, 22 Januari 2012

Pemeriksaan Colestrol Darah


BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi kholesterol total
Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke. Kolesterol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh sendiri, selebihnya didapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolesterol.
 Kolesterol sendiri tidak larut dalam darah, untuk itu perlu berikatan dengan pengangkutnya yaitu lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau high-density lipoprotein (HDL). Kolesterol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240, anda berisiko tinggi terkena serangan jantung atau stroke. Mengukur kadar kolesterol dengan metode “CHOD-PAP”2. Menjelaskan nilai normal kolesterol serta kadar patologis dari hasil. Melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh hasil kolesterol abnormal / patologis melalui bantuan hasil praktikum yang dilakukan. Metabolisme  lipoprotein  dapat  dibagi  atas  3 jalur, yaitu  jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen danjalur reverse cholesterol transport pathway (RCTP).
 Jalur metabolisme eksogen dan endogen  berhubungan  dengan  metabolisme  kolesterol  LDL  dan trigliserid, sedang jalur RCTP hanya mengenai metabolisme kolestero lHDL. Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas tiga jalur utama yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen, dan jalur “reverse kholesterol  transport”.





 Metabolisme Lemak 
Jalur metabolisme  eksogen adalah lipid yangdiserap dari usus halus, jalur metabolisme endogen adalah sintesa lipid ditubuh kita yaitu di hati, dan jalur “reverse cholesterol transport” berkaitan dengan fungsi HDL yang menarik kolesterol yang mengendap di jaringan khususnya di makrofag untuk di bawa kembali ke hati atau jaringan steroidogenik lainnya. Berikut Jalur metabolisme eksogen :


Gambar : Metabolisme Eksogen (Shepherd, 2001)

Makanan berlemak yang kita makan terdiri dari trigliserida dan kolesterol. Selain  lemak  yang berasal  dari makanan, dalam  usus juga terdapat kolesterol dari hati yang dieksresi bersama empedu ke usus halus.Baik lemak diusus halus yang berasal dari makanan maupun berasal dari hati disebut lemak eksogen.Trigliserid dan kolesterol dalam usus halus akan diserap kedalam enterosit mukosa usus halus.Trigliserid akan diserap  sebagai  asam  lemak  bebas  sedang  kolesterol  sebagai kolesterol.Didalam  usus halus asam lemak bebas akan dirubah lagi menjadi trigliserd,sedang kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikrom.
2.2.  Kolesterol HDL
Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang “baik”, lantaran dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl untuk wanita. Penyebab kolesterol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada pria, steroid anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL; sedangkan hormon estrogen wanita menaikkan HDL sedangkan perbedaan kolesterol Lp(a) adalah suatu variasi dari kolesterol LDL. Lp(a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp(a) belum jelas, mungkin berkaitan dengan faktor genetik.
HDL merupakan kolesterol “baik” yang membawa lipoprotein dengan kerapatan tinggi (high-density lipoproteins). Bila memiliki lebih artinya berada pada risiko rendah terkena penyakit jantung koroner.
2.2.1Kadar HDL (“Kolesterol Baik”)
Kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria)
Normal
Lebih dari 60
Tinggi


HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen menaikkan kadar HDL.

·         Rasio Kolesterol
Biasanya diberikan hasil kolesterol sebagai rasio kolesterol total terhadap kolesterol HDL (hal ini sama dengan menyatakan kolesterol total dibandingkan dengan kolesterol HDL).
Menurut American Heart Association (AHA), rasio sebaiknya di bawah 5:1 dengan jumlah optimal 3.5:1. Mungkin juga untuk membandingkan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL untuk mendapatkan rasio ( sama saja dengan menyatakan rasio kolesterol LDL terhadap kolesterol HDL). Dalam hal ini, rasio harus di bawah 3.5. Bagaimanapun, AHA merekomendasikan untuk menggunakan angka mutlak untuk kolesterol dibandingkan rasio. Alasannya angka mutlak dapat membantu dokter memutuskan tipe penyembuhan yang dibutuhkan pasien dibandingkan rasio.
2.2.2 Kisaran kolesterol HDL
1.       Kurang dari 40 mg/dL Terlalu rendah
2.       Lebih dari 40 mg/dL Menguntungkan terutama di atas 60 mg/dL
Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida) dilakukan setelah berpuasa sepanjang malam. Beberapa tes memungkinkan kolesterol LDL dapat dihitung.
Kenaikan trigliserida merupakan faktor umum dan risiko penyakit jantung koroner.
 Trigliserida dapat bertambah meskipun total dan kolesterol HDL normal. Jadi, tidak ada cara untuk mengetahui seseorang memiliki trigliserida tinggi kecuali dihitung melalui tes.
Bila usia 20 tahun atau lebih dan tidak memiliki penyakit jantung dan kolesterol LDL kurang dari
§  100 mg/dL Diinginkan
§  100 – 129 mg/dL Mendekati optimal/Melebihi optimal
§  130 – 159 mg/dL Batas tinggi
§  160 – 189 mg/dL Tinggi
§  190 mg/dL dan lebih Sangat tinggi
                Bila memiliki penyakit jantung atau diabetes, maka kolesterol LDL sebaiknya 100 mg/dL atau kurang.


2.3. Kolesterol LDL.
Kolesterol LDL merupakan kolesterol “jahat” yang membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar kolesterol LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung. Kolesterol LDL atau Lemak yang “Jahat” Kolesterol LDL adalah lemak yang “jahat”, karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang mensuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu makin lama makin tebal dan makin keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah. Kolesterol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolesterol LDL 100 – 129 mg/dl dimasukkan kategoriperbatasan (borderline), apabila di atas 130 dan disertai factor risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak olahraga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.
Kurang dari 100
Optimal
100-129
Mendekati optimal
130-159
Batas normal tertinggi
160-189
Tinggi
Lebih dari 190
Sangat tinggi
LDL adalah pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang tepat bagi Anda.
2.3.1.Menghitung kolesterol LDL
Bila trigliserida kurang dari 400 mg/dL, dokter dapat menghitung kadar LDL kolesterol berdasarkan kadar kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida yang telah diperiksa. Persamaan yang digunakan dokter : Kolesterol LDL = kolesterol total-               ( kolesterol HDL + trigliserida/5 ). Hanya dokter yang sebaiknya menentukan cara terbaik untuk mengevaluasi dan menafsirkan kadar kolesterol. Diskusikan dengan dokter bila memiliki pertanyaan tentang kadar kolesterol atau cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
2.4 Trigliserida
Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Punya trigliserida yang tinggi sering diikuti juga oleh kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta kolesterol HDL yang rendah. Orang yang sakit jantung, diabetes, atau obesitas, biasanya mempunyai kadar trigliserida yang tinggi. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl. Beberapa orang mempunyai trigliserida yang tinggi lantaran penyakit lain atau keturunan. Bila memang ada factor keturunan, maka anda harus mengubah gaya hidup, mulai diet rendah lemak, olahraga teratur, turunkan berat badan, tidak merokok, juga tidak minum alkohol, bahkan dianjurkan mengurangi konsumsi karbohidrat (misalnya nasi, mie, atau roti) sampai kurang dari 50 % dari jumlah kalori total.
Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel lipoprotein. Makan makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol. lemak yang berasal dari nabati memang tidak mengandung kolesterol namun mengandung trigliserida yang tinggi contohnya durian, kelapa . Sejumlah faktor dapat mempengaruhi tingginya trigliserida dalam darah seperti kegemukan, makanan berlemak jenuh tinggi, makanan yang tinggi glukosa / karbohidrat serta minuman alkohol. Pada beberapa kasus ditemukan adanya hubunagn faktor genetik dan trigliserida yang tinggi untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida harus dibarengi dengan perubahan pola makan / memilah- milah jenis makanan .
Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi 1 molekul gliserol dengan 3 molekul asam lemak. Di alam bentuk gliserida yang lain yaitu digliserida dan monogliserida hanya terdapat sangat sedikit pada tanaman. Dalam dunia perdagangan lebih banyak dikenal digliserida dan monogliserida yang dibuat dengan sengaja dari hidrolisa tidak lengkap trigliserida dan banyak dipakai dalam teknologi makanan misalnya sebagai bahan pengelmusi, penstabil dan lain-lain keperluan.
2.4.1.   Rasio Kolesterol
Yang dimaksud dengan Rasio Kolesterol (Cholesterol Ratio) adalah perbandingan dari kolesterol total dibagi dengan kolesterol HDL. Misalnya bila kolesterol total anda 200 mg/dl, kolesterol HDL 50 mg/dl, maka Rasio Kolesterol adalah 200 : 50 = 4 : 1. Upayakan Rasio selalu di bawah 5 : 1, rasio yang optimal adalah 3.5 : 1.
2.4.2.Kolesterol pada Wanita
Umumnya wanita mempunyai kolesterol HDL yang lebih tinggi daripada pria. Hormon estrogen wanita bisa menaikkan HDL, sehingga wanita sebelum menopause jarang kena serangan jantung. Wanita juga lebih banyak yang trigliseridanya tinggi. Makin tua dan makin gemuk, menyebabkan kolesterol dan trigliseridanya makin tinggi pula. Sebenarnya proses penebalan pembuluh darah atau arteriosklerosis dimulai dari kolesterol yang tinggi pada masa anak. Oleh karena itu, upayakan kolesterol darah di bawah 170 mg/dl dan kolesterol LDL paling tinggi 110 mg/dl untuk anak dan remaja.
Untuk memperbaiki kadar trigliserida omega 3 dan serat memiliki peranan yang cukup penting. Oleh karena itu konsumsi suplemen jely gamat, spirulina dan vitaluxor dianjurkan bagi mereka yang memiliki masalah.   Kalung bio Fir dapat digunakan untuk menunjang kesehatan.  sekedar info berikut ini adalah ambang batas trigliserida dalam darah sbb :
1.       Kadar yang diingini : maksimal 150 mg / dl
2.       kadar ambang batas tinggi : antara 151 - 250 mg /dl
3.       Kadar trigliserida tinggi : 251 - 400 mg / dl
4.       Kadar trigliserida amat tinggi : 401 mg / dl atau lebih

2.4.3.Struktur kimia trigliserida
Contoh trigliserida lemak tak jenuh. Bagian kiri: gliserol, bagian kanan (dari atas ke bawah): asam palmitat, asam oleat, asam alfa-linolenat, rumus kimia: C55H98O6. Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.[1] Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani.
Gambar : Struktur umum trigliserida
Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R' dan R" masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.
Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil-KoA. Sekalipun begitu, bakteria memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah biak biasanya memiliki asam lemak berkarbon ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria di dalam rumennya.
Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida; karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda. Lemak seperti mentega kokoa hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya mengandung berturut-turut palmitat, oleat, dan stearat. Hal ini menyebabkan terjadinya titik lebur yang tajam, yang menyebabkan coklat meleleh dalam mulut tanpa terasa berminyak. Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas, tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.
3.5. Mengurangi Kolesterol Dalam Makanan
              Pilih minyak nabati seperti minyak jagung atau minyak soya (kedelai) daripada minyak hewani. Baca label yang tertera pada minyak sayur (vegetable oil), pilih yang mengandung terutama lemak tak jenuh rantai tunggal atau jamak. Gantikan daging dengan tahu, kacang, atau sayuran. Pilih daging kurus, daripada daging sosis atau luncheon meat (daging kaleng). Buang lemak pada daging, dan pisahkan kulit dari ayam dan bebek. Banyak makanan sayuran termasuk tahu dan kacang, daripada banyak daging. Pakai margarin tak jenuh daripada butter. Pilih susu rendah lemak (low fat) daripada susu fullcream. Untuk orang dewasa sehat, telur dibatasi 2-3 butir seminggu, untuk anak dan remaja, bisa sampai 6-7 telur per minggu. Untuk yang punya kolesterol tinggi, telur harus dibatasi hanya 1-2 per minggu Kurangi masak dengan cara menggoreng, lebih baik mengukus, rebus, bakar, atau panggang. Batasi konsumsi makanan goreng yang kaya lemak hanya 2 kali per minggu. Hindari makanan babi, kambing, jerohan, atau yang banyak mengandung lemak. Batasi makanan udang, kepiting, atau kerang. Jauhi kue yang banyak krim atau minyak. Carilah buah segar tiap hari. Banyak mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayur, buah, padi-padian, dan kacang-kacangan. Makanan daging, ikan, udang, telur, dan susu sama sekali tidak mengandung serat.














BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan


Alat
1.      Tabung reaksi
2.      Inkubator
3.      Mikro pipet
4.      Tip
5.      Motometri
6.      Fotometer
7.      Tabung reaksi
8.      Fotometer
9.      mikropipet
10.  Rak tabung reaksi
11.  Sentrifuge
12.  Spuit
13.  Tisu
Bahan
1.      Aquades
2.      Reagen cholesterol
3.      Reagen 1 (standar) 
4.       reagen  2 (sampel serum)



3.2. Prosedur Percobaan
Ø  Cholesterol total
1.    Mempersiapkan alat ,tabung reaksi,bahan,reagen Cholesterol, Cholesterol Standar,dan sampel serum.
2.    Blanko Pipet 500 ul reagen Cholesterol  
3.    Standar Pipet 500 ul reagen Cholesterol di tambah standar Cholesterol 5 ul
4.    Sampel  pipet 500 ul reagen Cholesterol di tambah serum 5 ul
5.    Water blank atau bersihkan fotometer dengan aquades sebelum menginkubasi, masukan sampel dengan cara di isap secara otomatis.
6.    Masukan Standar yang di baca sebagai sampel dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.
7.    Masukan Sampel yang di tambah serum tersebut  dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.

Ø  Cholesterol HDL
1.       Mempersiapkan presipitat HDL yaitu 500 ul reagen HDl + 200 ul serum, inkubasi selama 15 menit lalu sentrifuge selama 10-20 menit
2.       Mempersiapkan alat ,tabung reaksi,bahan,reagen Cholesterol, Standar HDL, dan sampel serum.
3.       Blanko Pipet 500 ul reagen Cholesterol  
4.       Standar Pipet 500 ul reagen Cholesterol di tambah standar HDL 50 ul
5.       Sampel  pipet 500 ul reagen Cholesterol di tambah presipitat 50 ul
6.       Water blank atau bersihkan fotometer dengan aquades sebelum menginkubasi, masukan sampel dengan cara di isap secara otomatis.
7.       Masukan Standar yang di baca sebagai sampel dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.
8.       Masukan Sampel yang di tambah presipitat tersebut  dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.

Ø  Cholesterol LDL
Untuk memeriksa LDL kita langsung memasukan perhitungan:
Cholesterol LDL = Nilai cholesterol – Nilai trigliserida – Nilai HDL
                                                                                               5
            Catatan: Apabila nilai trigliserida diatas 400 mg/dl pemeriksaan cholesretorol LDL    harus dikerjakan
Ø  Trigliserida
Ø  Mempersiapkan alat ,tabung reaksi,bahan,reagen trigliserida, trigliserida Standar,dan sampel serum.
Ø  Blanko Pipet 500 ul reagen trigliserida  
Ø  Standar Pipet 500 ul reagen trigliserida ol di tambah standar trigliserida 5 ul
Ø  Sampel  pipet 500 ul reagen trigliserida di tambah serum 5 ul
Ø  Water blank atau bersihkan fotometer dengan aquades sebelum menginkubasi, masukan sampel dengan cara di isap secara otomatis.
Ø  Masukan Standar yang di baca sebagai sampel dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.
Ø  Masukan Sampel yang di tambah serum tersebut  dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.


3.3  Diagram alir
500 ul reagen kholesterol  Tabung reaksi
3.3.1 Kholesterol total

 

500 ul reagen kholesterol + standar chol 5 ul Tabung reaksi


                                                                   Blangko Pipet


 Standar Pipet
500 ul reagen chol  + serum  5 ul   Tabung reaksi                   





                                                    
Sampel Pipet
Inkubasi selama 10 menit lalu baca pada fotometer.   Hasil standar mg/dl 201.hasil serum    183 (Normal)


 















3.3.2       
500 ul reagen cholesterol  Tabung reaksi
Kholesterol HDL

 

500 ul R1 + standar hdl 50 ul  Tabung reaksi


Blangko Pipet


                                                                      Standar Pipet
500 ul reagen cholesterol  +  presipita  endapan 50 ul   Tabung reaksi                   


 


                                                                           
   Sampel Pipet
Inkubasi selama 10 menit lalu baca pada fotometer ,hasil standar HDL adalah 53 mg/dl,hasil presepita HDL adalah 1 mg/dl.


 


3.3.3  
500 ul Reagen trigliserida Tabung reaksi
Uji Trigliserida

 

                       Blangko pipet
500 ul Reagen trigliserida + standar 5 ul  Tabung reaksi
                   


                       Standart pipet                                  
500 ul Reagen trigliserida +  serum 5 ul  Tabung reaksi
                             
                   
 

Inkubasi selama 10 menit lalu baca pada fatometer ,hasil standar trigliserida 196 mg/dl.hasil serum trigliserida 120 mg/dl.


                    Sampel pipet  
                                           
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1.      Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
2.    Nilai normal kolesterol serta kadar patologis dari hasil melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh hasil kolesterol abnormal / patologis melalui bantuan hasil praktikum yang dilakukan. Metabolisme  lipoprotein  dapat  dibagi  atas  3 jalur, yaitu  jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen danjalur reversecholesterol transport pathway (RCTP)
3.    Hasil pada cholesterol total dibaca pada fotometer hasil ,standar cholesterol total adalah 201 mg/dl,hasil pada serum cholesterol total adalah 183 mg/dl,nilai normal <200 mg/dl.
4.      Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang “baik”, lantaran dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl untuk wanita ,hasilyag di baca pada standar HDL 53 mg/dl perubahan warna dari keruh menjadi merah muda.hasil pada presepitat HDL adalah 1 mg/dl(rendah).
5.      Kolesterol LDL merupakan kolesterol “jahat” yang membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar kolesterol LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung.hasil perhitungan LDL adalah 158 mgdl.
6.      Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Punya trigliserida yang tinggi sering diikuti juga oleh kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta kolesterol HDL yang rendah.hasil yang di baca padafotometer  standar trigliserida adalah 196 mg/dl.hasil pada serum trigliserida adalah 120 mg/dl  (normal).
7.      Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan pada keadaan demikian menjadi komponen structural esensial yang membentuk membrane sel serta lapisan eksterna lipoprotein plasma. Lipoprotein lainnya dan membrane sel ester kolesteril merupakan bentuk penyimpanan kolesterol yang di temukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Senyawa ini diangkut sebagai muatan inti hidrofobik lipoprotein.
DAFTAR PUSTAKA



http://www.habbatusauda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=362%3Akadar-kolesterol-total&catid=1%3Aartikel&Itemid=29&lang=in

Tidak ada komentar:

Posting Komentar