BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Klasifikasi kholesterol total
Kolesterol adalah lemak yang terdapat dalam
aliran darah atau berada dalam sel tubuh, yang sebenarnya dibutuhkan untuk
pembentukan dinding sel dan sebagai bahan
baku beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan, akan
mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke. Kolesterol secara alami bisa dibentuk oleh
tubuh sendiri, selebihnya didapat dari makanan hewani, seperti daging,
unggas, ikan, margarin, keju, dan susu.
Makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak
mengandung kolesterol.
Kolesterol sendiri tidak larut dalam darah, untuk itu perlu
berikatan dengan pengangkutnya yaitu
lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau high-density lipoprotein
(HDL). Kolesterol yang normal harus di bawah 200
mg/dl. Apabila di atas 240, anda berisiko tinggi terkena serangan jantung atau stroke. Mengukur
kadar kolesterol dengan metode “CHOD-PAP”2.
Menjelaskan nilai normal kolesterol serta kadar patologis dari hasil. Melakukan
diagnosa dini penyakit apa saja yang disebabkan oleh hasil kolesterol abnormal
/ patologis melalui bantuan hasil praktikum yang dilakukan. Metabolisme lipoprotein dapat
dibagi atas 3 jalur, yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen danjalur reverse cholesterol transport pathway
(RCTP).
Jalur
metabolisme eksogen dan endogen berhubungan dengan
metabolisme kolesterol LDL dan trigliserid, sedang jalur RCTP hanya mengenai metabolisme kolestero lHDL.
Metabolisme lipoprotein dapat dibagi atas
tiga jalur utama yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme
endogen, dan jalur “reverse kholesterol
transport”.
Metabolisme
Lemak
Jalur metabolisme eksogen adalah lipid yangdiserap dari
usus halus, jalur metabolisme endogen adalah sintesa lipid ditubuh kita yaitu di hati, dan jalur “reverse
cholesterol transport” berkaitan dengan fungsi HDL yang menarik kolesterol yang
mengendap di jaringan khususnya di makrofag untuk di bawa kembali ke hati atau jaringan
steroidogenik lainnya.
Berikut Jalur
metabolisme eksogen :
Gambar : Metabolisme
Eksogen (Shepherd, 2001)
Makanan berlemak yang kita makan terdiri dari trigliserida dan kolesterol. Selain lemak yang berasal
dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang dieksresi bersama empedu ke usus halus.Baik
lemak diusus halus yang berasal dari makanan maupun berasal dari hati disebut lemak eksogen.Trigliserid dan
kolesterol dalam usus halus akan diserap kedalam enterosit mukosa usus
halus.Trigliserid akan diserap sebagai
asam lemak bebas sedang kolesterol sebagai kolesterol.Didalam usus halus asam lemak
bebas akan dirubah lagi menjadi trigliserd,sedang kolesterol akan
mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya bersama fosfolipid
dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikrom.
2.2. Kolesterol HDL
Kolesterol HDL disebut sebagai lemak yang
“baik”, lantaran dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding
pembuluh darah ke hati. Kolesterol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40
mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl untuk wanita. Penyebab kolesterol HDL
yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok.
Selain itu hormon testosteron pada pria, steroid anabolik, dan progesteron bisa
menurunkan kolesterol HDL; sedangkan hormon estrogen wanita menaikkan HDL
sedangkan perbedaan kolesterol Lp(a) adalah suatu variasi dari kolesterol LDL.
Lp(a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp(a) belum
jelas, mungkin berkaitan dengan faktor genetik.
HDL
merupakan kolesterol “baik” yang membawa lipoprotein dengan kerapatan tinggi
(high-density lipoproteins). Bila memiliki lebih artinya berada pada risiko
rendah terkena penyakit jantung koroner.
2.2.1Kadar HDL (“Kolesterol Baik”)
Kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria)
|
Normal
|
Lebih dari 60
|
Tinggi
|
HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali
ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi kita. Progesteron,
anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen
menaikkan kadar HDL.
·
Rasio Kolesterol
Biasanya diberikan hasil kolesterol
sebagai rasio kolesterol total terhadap kolesterol HDL (hal ini sama dengan
menyatakan kolesterol total dibandingkan dengan kolesterol HDL).
Menurut American Heart Association
(AHA), rasio sebaiknya di bawah 5:1 dengan jumlah optimal 3.5:1. Mungkin juga
untuk membandingkan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL untuk mendapatkan
rasio ( sama saja dengan menyatakan rasio kolesterol LDL terhadap kolesterol
HDL). Dalam hal ini, rasio harus di bawah 3.5. Bagaimanapun, AHA
merekomendasikan untuk menggunakan angka mutlak untuk kolesterol dibandingkan
rasio. Alasannya angka mutlak dapat membantu dokter memutuskan tipe penyembuhan
yang dibutuhkan pasien dibandingkan rasio.
2.2.2 Kisaran
kolesterol HDL
1.
Kurang dari 40 mg/dL Terlalu rendah
2.
Lebih dari 40 mg/dL Menguntungkan terutama di
atas 60 mg/dL
Pemeriksaan
profil lipid (kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida) dilakukan setelah berpuasa sepanjang malam.
Beberapa tes memungkinkan kolesterol LDL dapat dihitung.
Kenaikan trigliserida merupakan faktor umum dan risiko penyakit jantung koroner.
Kenaikan trigliserida merupakan faktor umum dan risiko penyakit jantung koroner.
Trigliserida dapat bertambah meskipun total
dan kolesterol HDL normal. Jadi, tidak ada cara untuk mengetahui seseorang
memiliki trigliserida tinggi kecuali dihitung melalui tes.
Bila usia 20 tahun atau lebih dan tidak memiliki
penyakit jantung dan kolesterol LDL kurang dari
§
100 mg/dL Diinginkan
§
100 – 129 mg/dL Mendekati optimal/Melebihi
optimal
§
130 – 159 mg/dL Batas tinggi
§
160 – 189 mg/dL Tinggi
§
190 mg/dL dan lebih Sangat tinggi
Bila memiliki penyakit jantung
atau diabetes, maka kolesterol LDL sebaiknya 100 mg/dL atau kurang.
2.3.
Kolesterol LDL.
Kolesterol LDL merupakan kolesterol “jahat” yang membawa lipoprotein
dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins). Sebaiknya kadar kolesterol
LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih tinggi penyakit jantung. Kolesterol LDL atau Lemak yang “Jahat” Kolesterol LDL adalah lemak yang
“jahat”, karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh
darah kecil yang mensuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu
makin lama makin tebal dan makin keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan
akhirnya menyumbat aliran darah. Kolesterol LDL yang optimal adalah bila
kadarnya dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolesterol LDL 100 – 129 mg/dl
dimasukkan kategoriperbatasan (borderline), apabila di atas 130 dan disertai factor
risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak olahraga, apalagi jika
sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.
Kurang
dari 100
|
Optimal
|
100-129
|
Mendekati
optimal
|
130-159
|
Batas
normal tertinggi
|
160-189
|
Tinggi
|
Lebih dari
190
|
Sangat
tinggi
|
LDL adalah
pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL,
kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan
arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda
terkena serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke
lainnya menentukan seberapa tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang
tepat bagi Anda.
2.3.1.Menghitung kolesterol LDL
Bila trigliserida kurang dari 400 mg/dL, dokter dapat menghitung kadar
LDL kolesterol berdasarkan kadar kolesterol total, kolesterol HDL dan
trigliserida yang telah diperiksa.
Persamaan yang digunakan dokter : Kolesterol LDL = kolesterol total- ( kolesterol HDL +
trigliserida/5 ). Hanya
dokter yang sebaiknya menentukan cara terbaik untuk mengevaluasi dan
menafsirkan kadar kolesterol. Diskusikan dengan dokter bila memiliki pertanyaan
tentang kadar kolesterol atau cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena
penyakit jantung.
2.4 Trigliserida
Trigliserida adalah bentuk
lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh.
Punya trigliserida yang tinggi sering diikuti juga oleh kolesterol total dan
LDL yang tinggi, serta kolesterol HDL yang rendah. Orang yang sakit jantung,
diabetes, atau obesitas, biasanya mempunyai kadar trigliserida yang tinggi.
Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl. Beberapa orang
mempunyai trigliserida yang tinggi lantaran penyakit lain atau keturunan. Bila
memang ada factor keturunan, maka anda harus mengubah gaya hidup, mulai diet rendah
lemak, olahraga teratur, turunkan berat badan, tidak merokok, juga tidak minum
alkohol, bahkan dianjurkan mengurangi konsumsi karbohidrat (misalnya nasi, mie,
atau roti) sampai kurang dari 50 % dari jumlah kalori total.
Trigliserida bukan kolesterol melainkan salah satu jenis lemak yang
terdapat dalam darah yang dikemas dalam bentuk partikel lipoprotein. Makan
makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah
dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol. lemak yang berasal dari nabati
memang tidak mengandung kolesterol namun mengandung trigliserida yang tinggi
contohnya durian, kelapa . Sejumlah faktor dapat mempengaruhi tingginya
trigliserida dalam darah seperti kegemukan, makanan berlemak jenuh tinggi,
makanan yang tinggi glukosa / karbohidrat serta minuman alkohol. Pada beberapa
kasus ditemukan adanya hubunagn faktor genetik dan trigliserida yang tinggi
untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida harus dibarengi dengan
perubahan pola makan / memilah- milah jenis makanan .
Trigliserida
ini merupakan senyawa hasil kondensasi 1 molekul gliserol dengan 3 molekul asam
lemak. Di alam bentuk gliserida yang lain yaitu digliserida dan monogliserida
hanya terdapat sangat sedikit pada tanaman. Dalam dunia perdagangan lebih
banyak dikenal digliserida dan monogliserida yang dibuat dengan sengaja dari
hidrolisa tidak lengkap trigliserida dan banyak dipakai dalam teknologi makanan
misalnya sebagai bahan pengelmusi, penstabil dan lain-lain keperluan.
2.4.1.
Rasio Kolesterol
Yang dimaksud dengan Rasio
Kolesterol (Cholesterol Ratio) adalah perbandingan dari kolesterol total dibagi
dengan kolesterol HDL. Misalnya bila kolesterol total anda 200 mg/dl, kolesterol
HDL 50 mg/dl, maka Rasio Kolesterol adalah 200 : 50 = 4 : 1. Upayakan Rasio
selalu di bawah 5 : 1, rasio yang optimal adalah 3.5 : 1.
2.4.2.Kolesterol pada Wanita
Umumnya wanita mempunyai kolesterol HDL yang
lebih tinggi daripada pria. Hormon estrogen wanita bisa menaikkan HDL, sehingga
wanita sebelum menopause jarang kena serangan jantung. Wanita juga lebih banyak
yang trigliseridanya tinggi. Makin tua dan makin gemuk, menyebabkan kolesterol
dan trigliseridanya makin tinggi pula. Sebenarnya proses penebalan pembuluh
darah atau arteriosklerosis dimulai dari kolesterol yang tinggi pada masa anak.
Oleh karena itu, upayakan kolesterol darah di bawah 170 mg/dl dan kolesterol
LDL paling tinggi 110 mg/dl untuk anak dan remaja.
Untuk
memperbaiki kadar trigliserida omega 3 dan serat memiliki peranan yang cukup
penting. Oleh karena itu konsumsi suplemen jely gamat, spirulina dan vitaluxor
dianjurkan bagi mereka yang memiliki masalah.
Kalung bio Fir dapat digunakan untuk menunjang kesehatan. sekedar info berikut ini adalah ambang batas
trigliserida dalam darah sbb :
1.
Kadar yang diingini : maksimal 150 mg / dl
2.
kadar ambang batas tinggi : antara 151 - 250 mg
/dl
3.
Kadar trigliserida tinggi : 251 - 400 mg / dl
4.
Kadar trigliserida amat tinggi : 401 mg / dl
atau lebih
2.4.3.Struktur
kimia trigliserida
Contoh trigliserida lemak tak jenuh.
Bagian kiri: gliserol,
bagian kanan (dari atas ke bawah): asam palmitat,
asam oleat,
asam alfa-linolenat,
rumus kimia: C55H98O6. Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida)
adalah sebuah gliserida, yaitu ester
dari gliserol
dan tiga asam lemak.[1]
Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati
dan lemak hewani.
Gambar : Struktur umum trigliserida
Rumus kimia
trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR'-CH2-COOR", dimana R, R' dan R" masing-masing
adalah sebuah rantai alkil
yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R'COOH and R"COOH bisa jadi
semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.
Panjang rantai
asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun
panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon.
Asam lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari
jumlah atom karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis
dari asetil-KoA.
Sekalipun begitu, bakteria
memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil
ataupun rantai bercabang. Karena itu, hewan memamah biak biasanya memiliki asam
lemak berkarbon ganjil, misalnya 15, karena aksi bakteria di dalam rumennya.
Kebanyakan lemak alami
memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida; karena ini, lemak
mencair pada suhu yang berbeda-beda. Lemak seperti mentega
kokoa
hanya terdiri dari beberapa trigliserida, salah satunya mengandung
berturut-turut palmitat, oleat,
dan stearat. Hal ini menyebabkan terjadinya titik lebur
yang tajam, yang menyebabkan coklat
meleleh dalam mulut
tanpa terasa berminyak. Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat
melalui membran sel dengan bebas, tidak seperti molekul
lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar
sehingga tidak bereaksi dengan lapisan ganda fosfolipid
pada membran.
3.5. Mengurangi
Kolesterol Dalam Makanan
Pilih
minyak nabati seperti minyak jagung atau minyak soya (kedelai) daripada minyak
hewani. Baca label yang tertera pada minyak sayur (vegetable oil), pilih yang
mengandung terutama lemak tak jenuh rantai tunggal atau jamak. Gantikan daging
dengan tahu, kacang, atau sayuran. Pilih daging kurus, daripada daging sosis
atau luncheon meat (daging kaleng). Buang lemak pada daging, dan pisahkan kulit
dari ayam dan bebek. Banyak makanan sayuran termasuk tahu dan kacang, daripada
banyak daging. Pakai margarin tak jenuh daripada butter. Pilih susu rendah
lemak (low fat) daripada susu fullcream. Untuk orang dewasa sehat, telur dibatasi
2-3 butir seminggu, untuk anak dan remaja, bisa sampai 6-7 telur per minggu. Untuk
yang punya kolesterol tinggi, telur harus dibatasi hanya 1-2 per minggu Kurangi
masak dengan cara menggoreng, lebih baik mengukus, rebus, bakar, atau panggang.
Batasi konsumsi makanan goreng yang kaya lemak hanya 2 kali per minggu. Hindari
makanan babi, kambing, jerohan, atau yang banyak mengandung lemak. Batasi makanan
udang, kepiting, atau kerang. Jauhi kue yang banyak krim atau minyak. Carilah
buah segar tiap hari. Banyak mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayur,
buah, padi-padian, dan kacang-kacangan. Makanan daging, ikan, udang, telur, dan
susu sama sekali tidak mengandung serat.
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
3.1
Alat dan bahan
Alat
1. Tabung
reaksi
2. Inkubator
3. Mikro
pipet
4. Tip
5. Motometri
6. Fotometer
7.
Tabung
reaksi
8.
Fotometer
9.
mikropipet
10. Rak tabung reaksi
11. Sentrifuge
12. Spuit
13. Tisu
Bahan
1. Aquades
2. Reagen
cholesterol
3. Reagen
1 (standar)
4. reagen
2 (sampel serum)
3.2.
Prosedur Percobaan
Ø Cholesterol total
1. Mempersiapkan alat ,tabung
reaksi,bahan,reagen Cholesterol, Cholesterol Standar,dan sampel serum.
2. Blanko Pipet 500 ul reagen Cholesterol
3. Standar Pipet 500 ul reagen Cholesterol
di tambah standar Cholesterol 5 ul
4. Sampel
pipet 500 ul reagen Cholesterol di tambah serum 5 ul
5. Water blank atau bersihkan fotometer
dengan aquades sebelum menginkubasi, masukan sampel dengan cara di isap secara
otomatis.
6. Masukan Standar yang di baca sebagai
sampel dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit
baca hasilnya pada fotometer.
7. Masukan Sampel yang di tambah serum
tersebut dan diisap secara otomatis oleh
alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.
Ø Cholesterol HDL
1. Mempersiapkan presipitat HDL yaitu 500
ul reagen HDl + 200 ul serum, inkubasi selama 15 menit lalu sentrifuge selama
10-20 menit
2. Mempersiapkan alat ,tabung
reaksi,bahan,reagen Cholesterol, Standar HDL, dan sampel serum.
3. Blanko Pipet 500 ul reagen Cholesterol
4. Standar Pipet 500 ul reagen Cholesterol
di tambah standar HDL 50 ul
5. Sampel
pipet 500 ul reagen Cholesterol di tambah presipitat 50 ul
6. Water blank atau bersihkan fotometer
dengan aquades sebelum menginkubasi, masukan sampel dengan cara di isap secara
otomatis.
7. Masukan Standar yang di baca sebagai
sampel dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit
baca hasilnya pada fotometer.
8. Masukan Sampel yang di tambah presipitat
tersebut dan diisap secara otomatis oleh
alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.
Ø Cholesterol LDL
Untuk memeriksa LDL kita langsung memasukan
perhitungan:
5
Catatan: Apabila nilai trigliserida diatas 400 mg/dl
pemeriksaan cholesretorol LDL harus
dikerjakan
Ø Trigliserida
Ø Mempersiapkan alat ,tabung
reaksi,bahan,reagen trigliserida, trigliserida Standar,dan sampel serum.
Ø Blanko Pipet 500 ul reagen trigliserida
Ø Standar Pipet 500 ul reagen trigliserida
ol di tambah standar trigliserida 5 ul
Ø Sampel
pipet 500 ul reagen trigliserida di tambah serum 5 ul
Ø Water blank atau bersihkan fotometer
dengan aquades sebelum menginkubasi, masukan sampel dengan cara di isap secara
otomatis.
Ø Masukan Standar yang di baca sebagai
sampel dan diisap secara otomatis oleh alat, lalu di inkubasi selama 10 menit
baca hasilnya pada fotometer.
Ø Masukan Sampel yang di tambah serum
tersebut dan diisap secara otomatis oleh
alat, lalu di inkubasi selama 10 menit baca hasilnya pada fotometer.
3.3 Diagram alir
500 ul reagen kholesterol Tabung
reaksi
|
500 ul reagen kholesterol + standar chol 5 ul Tabung reaksi
|
500 ul reagen chol + serum 5 ul
Tabung reaksi
|
Sampel
Pipet
Inkubasi selama 10 menit lalu baca pada
fotometer. Hasil standar
mg/dl 201.hasil serum 183 (Normal)
|
3.3.2
500 ul reagen cholesterol Tabung reaksi
|
500 ul R1 + standar hdl 50 ul Tabung
reaksi
|
500 ul reagen cholesterol + presipita endapan 50 ul Tabung reaksi
|
Inkubasi selama 10 menit lalu baca pada fotometer
,hasil standar HDL adalah 53 mg/dl,hasil presepita HDL adalah 1 mg/dl.
|
3.3.3
500 ul Reagen trigliserida Tabung reaksi
|
500 ul Reagen trigliserida + standar 5 ul Tabung reaksi
|
500 ul Reagen trigliserida + serum 5 ul
Tabung reaksi
|
Inkubasi selama 10 menit lalu baca
pada fatometer ,hasil standar trigliserida 196 mg/dl.hasil serum
trigliserida 120 mg/dl.
|
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kolesterol
adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu
komponen lemak.
2.
Nilai normal kolesterol serta
kadar patologis dari hasil melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang
disebabkan oleh hasil kolesterol abnormal / patologis melalui bantuan hasil
praktikum yang dilakukan. Metabolisme
lipoprotein dapat dibagi atas 3 jalur, yaitu
jalur metabolisme eksogen,
jalur metabolisme endogen danjalur
reversecholesterol transport pathway (RCTP)
3.
Hasil pada cholesterol total
dibaca pada fotometer hasil ,standar cholesterol total adalah 201 mg/dl,hasil
pada serum cholesterol total adalah 183 mg/dl,nilai normal <200 mg/dl.
4.
Kolesterol
HDL disebut sebagai lemak yang “baik”, lantaran dapat membersihkan dan
mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolesterol HDL
yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk pria, atau di atas 50 mg/dl
untuk wanita ,hasilyag di baca pada standar HDL 53 mg/dl perubahan warna dari
keruh menjadi merah muda.hasil pada presepitat HDL adalah 1 mg/dl(rendah).
5.
Kolesterol LDL merupakan kolesterol “jahat” yang
membawa lipoprotein dengan kerapatan rendah (low-density lipoproteins).
Sebaiknya kadar kolesterol LDL rendah karena berkaitan dengan risiko lebih
tinggi penyakit jantung.hasil perhitungan LDL adalah 158 mgdl.
6. Trigliserida adalah bentuk lemak lain
yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Punya
trigliserida yang tinggi sering diikuti juga oleh kolesterol total dan LDL yang
tinggi, serta kolesterol HDL yang rendah.hasil yang di baca padafotometer standar trigliserida adalah 196 mg/dl.hasil
pada serum trigliserida adalah 120 mg/dl
(normal).
7.
Kolesterol
merupakan lipid amfipatik dan pada keadaan demikian menjadi komponen structural esensial yang membentuk membrane
sel serta lapisan eksterna lipoprotein plasma.
Lipoprotein lainnya dan membrane sel ester kolesteril
merupakan bentuk penyimpanan kolesterol yang di temukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Senyawa ini diangkut sebagai muatan
inti hidrofobik lipoprotein.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar